Ketika diberikan secara oral, banyak obat yang dirusak oleh hati. Pemberian obat melalui kulit sering menawarkan alternatif rute pelepasan yang lebih lambat, lebih terkontrol ke aliran darah. Mekanisme bagaimana obat berpenetrasi ke kulit dan masuk ke aliran darah bukanlah hal yang sepele, karena kulit bertindak sebagai pembatas alami. Oleh karena itu, penting untuk memahami struktur kulit, dan pada stratum corneum tertentu, atau permukaan lebih luar, sebelum mencoba menempatkan obat untuk melaluinya. Sekelompok pekerja dari Leiden Center for Drug Research di Belanda telah menggunakan SRS untuk mempelajari masalah ini secara detil.
Gb1. Sudut lebar pola difraksi dari stratum corneum yang terekam oleh SRS
Secara struktural, kulit terdiri dari dua bagian utama; bagian luar, lapisan tipis disebut epidermis dan bagian dalam yang lebih tebal disebut dermis. Epidermis (Gb.2), terdiri dari sel yang morfologi dan fungsinya berubah secara berkelanjutan dari basal ke permukaan lebih atas. Kerja ini telah difokuskan pada pembelajaran struktur dari stratum corneum yang terdiri dari sel mati yang rata (corneocyte), yang mana terisi oleh keratin sepenuhnya. Area antara sel terisi dengan lipid, yang membentuk fase lamellar sebagai pembentuk barrier alami kulit. Lipid ini hanya terdiri dari 1% stratum corneum dan SRS penting untuk mempelajarinya dengan skala waktu yang masuk akal. Komposisi lipid juga berubah sepanjang epidermis, dengan stratum corneum disusun terutama oleh asam lemak bebas, kolesterol dan ceramides.
Gb.2. Gambaran skema epidermis kulit. Struktur stratum corneum ditunjukkan pada gambar sebelah kiri.
Transdermal patch atau plester transdermal atau plester kulit adalah plester adesif yang mengandung obat yang ditempatkan pada kulit untuk menghantarkan dosis pelepasan obat berdasarkan waktu melalui kulit dank e dalam aliran darah. Plester transdermal digunakan untuk menghantarkan sediaan farmasi dengan variasi luas. Pertama kali tersedia secara komersil dan disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat pada Desember 1979, yaitu scopolamine untuk mabuk kendaraan. Plester kulit yang paling dikenal saat ini adalah plester nikotin yang melepaskan nikotin untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok. Plester kulit lain yang didaftarkan adalah estrogen untuk menopause dan mencegah osteoporosis pasca menopause, nitrogliserin untuk angina, dan lidokain untuk menghilangkan rasa sakit akibat ruam saraf (herpes zoster). Perkembangan terbaru memperluas penggunaannya untuk menghantarkan hormone, antidepresan dan bahkan pembunuh rasa sakit. Beberapa sediaan farmasi harus dikombinasikan dengan senyawa lain seperti alcohol untuk meningkatkan kemampuannya dalam berpenetrasi ke dalam kulit agar dapat digunakan dalam bentuk plester transdermal. Molekul insulin dan banyak sediaan farmasi lain yang terlalu besar untuk dihantarkan melalui kulit.
Gb.3. Contoh gambar plester transdermal
Referensi
Bowstra, J. 2006. Transdermal Drug Administration. Available in http://srs.dl.ac.uk/Annual_Reports/AnRep94_95/Ch2/Transdermal.htm.
Anonymous. 2007. Transdermal Patch. Available in http://en.wikipedia.org/wiki/Transdermal_patch.
0 comments:
Post a Comment