Karbohidrat
adalah polihidroksi aldehid atau keton, atau senyawa yang menghasilkan
senyawa-senyawa ini jika dihidrolisa. Terdapat empat golongan utama
karbohidrat yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.
· Monosakarida
atau gula sederhana terdiri dari hanya satu unit polihidroksi
aldehid/keton. Monosakarida yang paling banyak di alam adalah D-glukosa 6
– karbon.
· Oligosakarida
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersama-sama oleh ikatan kovalen. Diantaranya yang paling terkenal
adalah disakaridam yang mempunyai dua unit monosakarida. Contohnya
adalah sukrosa atau gula tebu, yang terdiri dari D-glukosa 6 karbon dan
D-fruktosa yang digabungkan dengan ikatan kovalen. Kebanyakan
oligosakarida yang mempunyai tiga/lebih unit, tidak terdapat secara
bebas tetapi digabungkan sebagai rantai samping polipeptida pada
glikoprotein dan proteoglikan.
· Polisakarida
terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan/ribuan unit
monosakarida. Beberapa polisakarida seperti selulosa, mempunyai rantai
linier, sedngkan yang lain seperti glikogen, mempunyai rantai bercabang.
Polisakarida yang paling banyak dijumpai yaitu pati dan selulosa
(Lehninger,1982).
Monosakarida
adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri
atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara
hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Moosakarida
yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Gliseraldehida dapat disebut oblotriosa karena terdiri atas tiga atom
karbon dan mempunyai gugus aldehida. Dihidroksi aseton dinamakan
ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus
keton (Poedjiadi, 1994).
Monosakarida
sederhana adalah senyawa pereduksi. Monosakarida segera mereduksi
senyawa-senyawa pengoksidasi seperti ferisianida, hydrogen peroksida
atau ion kupri (Cu 2+). Pada reaksi ini, gula dioksidasi pada
gugus karbonil dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi. Glukosa dan
gula-gula lain yang mampu mereduksi senyawa disebut gula pereduksi.
Sifat ini berguna dalam analisis gula (Lehninger, 1982).
Disakarida
terdiri dari dua unit monosakarida denganm enghilangkan molekul airnya.
Disakarida yang paling umum diantaranya maltosa, laktosa, dan sukrosa.
Disakarida mempunyai rumus molekul C12H22O11 dan dapat dihidrolisis dengan asam panas,
Menurut persamaan : C12H22O11 + H2O --> C6H12O6 + C6H12O6
· Maltosa terdiri dari D-Glukosa dan D-Glukosa
· Laktosa terdiri dari D-Glukosa dan D-Galaktosa
· Sukrosa terdiri dari D-Glukosa dan D-Fruktosa
(Basri, 2008).
Oligosakarida
adalah polimer dengan derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan basanya
bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul
disebut disakarida dan bila tiga molekul disebut triosa (Winarno, 1992).
Polisakarida
mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada monosakarida dan
disakarida. Molekul polisakarida terdiri ata banyak molekul
monosakarida. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah
amilum, glikogen, dekstrin, dan selulosa (Poedjiadi, 1994).
Polisakarida dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
· Homopolisakarida : hanya terdiri dari satu jenis unit monosakarida
· Heteropolisakarida : terdiri dari lebih satu jenis monosakarida
(Basri, 2008).
Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif, antara lain:
1. Uji Barfoed
2. Uji Benedict
3. Uji Iodin
4. Uji Molish
5. Uji Seliwanoff
(Winarno, 1992).
Referensi
Basri, A. 2008. Karbohidrat. http://mnlh.go.id/apec.vc/osaka/eastj/04823%/.htm.
Lehninger, A.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jilid I. Diterjemahkan oleh Dr. Ir. Maggy. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI Press.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
0 comments:
Post a Comment