Thursday, February 9, 2012

Soal UAS Kimia Klinik Bu Eli

by : Vani Pratami
edited by : Valdis Rein

1. a. Kenapa Ureum dan kreatinin dipilih untuk diagnosa ginjal dan uji mana yang lebih baik?
Jawab:
Ureum dan Kreatinin
- Ureum : sekresi ureum berasal dari waste product metabolisme nitrogen (protein). Saat gagal ginjal uremia/azotemia, waste product ini akan terakumulasi di dalam serum karena ginjal tidak bisa mensekresikannya, sementara sekresi ureum ini hanya lewat ginjal saja. Akhirnya meningkatkan kadar nitrogen urea darah (BUN), sehingga parameter pengujian gagal ginjal ini dapat dilakukan dengan mengukur kadar urea dalam serum.
- Kreatinin : sekresi kreatinin merupakan waste product metabolisme kreatinin fosfat dalam otot yang berdifusi ke dalam plasma untuk disekresikan ke dalam urin lewat ginjal. Dalam keadaan gagal ginjal, kreatinin ditahan bersama unsur nonprotein lainnya dalam plasma karena tidak dapat disekresikan. Maka dari itu pengukuran kreatinin dapat dilakukan dengan mengukur kadar urea dalam serum.

The choice is Kreatinin, karena tidak seperti ureum, sekresi ureum juga dipengaruhi oleh konsumsi makanan sehingga tidak dapat dipastikan bahwa hasil pengukuran ureum itu murni hasil metabolisme tubuh atau yang sudah bergabung dengan hasil perombakan makanan. Sementara kreatinin hanya dipengaruhi oleh aktivitas otot, dan metabolisme tetap konstan.

b. Bagaimana diagnosis pasien asidosis dan alkalosis dan bagaimana penyembuhannya?
Jawab:
Diagnosis pasien asidosis dan alkalosis :
- Asidosis : sakit kepala, mual, muntah, bisa sampai koma dan meninggal apabila pH < 6. Saat asidosis, kadar H+ tinggi dan kadar HCO3- nya rendah (< 22 mEq/l). Maka dari itu saat mendiagnosis, perlu diperhatikan pula pH darah dari gas CO2 dan HCO3-. Asidosis terbagi menjadi dua, yakni metabolic dan respiratorik. Asidosis metabolic terjadi apabila kadar HCO3- plasma rendah dan respiratorik apabila tekanan CO2 tinggi. Asidosis metabolic dapat terjadi pada pasien gagal ginjal, hipoksia dan DM. Sedangkan, respiratorik terjadi pada pasien asma dan bronchitis.Treatment dengan ringer laktat IV. - Alkalosis : umumnya akibat diare berat (dehidrasi), gejala yg ditimbulkan adalah takikardia, disritmia, tremor, dan rendahnya kemampuan bernafas. Dilihat dengan mengukur kadar H+ (akan rendah) dan HCO3- dan tekanan CO2 (akan tinggi : >36 mEq/l). Keadaan metabolic dan respiratoriknya nerkebalikan dengan asidosis. Alkalosis metabolic biasanya terjadi pada pasien dengan penyumbatan pylorus. Sedangkan respiratorik pada pasien udem dan fibrosis paru2. Treatment dengan larutan klorida + elektrolit lewat IV.

2. Apa yang dimaksud dengan hipertensi dan bagaimana mendiagnosisnya?
Jawab:
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah meningkat akibat berbagai factor, tergantung jenis dari hipertensi itu sendiri.. Terdiri dari hipertensi primer (idiopatik) dan sekunder (akibat penyakit yg diderita). Umumnya, hipertensi terjadi akibat naiknya TD atau volume cairan tubuh, sehingga dpt meningkatkan kontraksi jantung utk memompa darah. Diagnosis dengan ukur Tekanan Darah, normal : 120/80.

3. a. Sebutkan macam-macam parameter uji tiroid dan jelaskan parameter uji mana yang paling baik!
Jawab:
Thyroid disorder
Terdapat strategi pengukuran kelainan tiroid, yakni dengan mengukur
1. TT3/TT4
2. FT4I
3. FT4/FT3
4. TSH
5. FT4 + TSHs
Pengukuran paling baik adalah pada nomor 5, yakni mengukur FT4 dan TSHs. Dengan mengukur FT4, tiroid yang terukur sdengan dlm keadaan bebas tanpa terikat pada protein lain seperti Tiroglobulin, tiroglobulin ini berbeda-beda kadarnya pada orang hamil dan yang sedang mengonsumsi obat-obatan. TSHs juga akan memberikan informasi diagnostic yang lebih baik. Parameter ini dapat membedakan jenis kelainan tiroid, beserta tipenya (primer, sekunder, atau tersier).

b. Bagaimana diagnosis pasien yang mengalami gangguan tiroid?
Jawab:
Diagnosis kelainan tiroid dapat dilakukan dengan melihat gejala yang ditimbulkan oleh pasien
Berikut perbedaan symptoms tiroid ;

- Hipotiroid : kadar FT4 rendah dan TSH tinggi (klinik), FT4 normal TSH tinggi (subklinik)
- Hipertiroid : kadar FT4 tinggi dan TSH rendah (klinik), FT4 normal TSH rendah (subklinik)
- Adapun tambahan kelainan, yakni apabila :
• FT4 tinggi TSH tinggi : hipofisis resistensi akibat tumor
• FT4 rendah TSH rendah : kelainan hipofisis karena tidak dapat terstimulasi oleh FT4.

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger