Monday, May 16, 2011

Eliksir

Adalah cairan jernih, rasanya manis, larutan hidroalkohol digunakan untuk pemakaian oral, umumnya mengandung flavuoring agent untuk meningkatkan rasa enak. Eliksir bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga stabilitas obat baik yang larut dalam air maupun alkohol.
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk efek terapi dari senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa senyawa obat. Walaupun demikian, karena sifat hidroalkohol, eliksir lebih mampu mempertahankan komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan yang larut dalam alkohol daripada sirup. Juga karena stabilitasnya yang khusus dan kemudahan dalam pembuatannya (dengan melarutkan biasa), dari sudut pembuatan eliksir lebih disukai daripada sirup.
Perbandingan alkohol yang ada pada eliksir sangat berbeda karena masing-masing komponen eliksir mempunyai sifat kelarutan dalam alkohol dan air yang berbeda. Tiap eliksir memerlukan campuran tertentu dari alkohol dan air untuk mempertahankan semua komponen dalam larutan. Tentu saja, untuk eliksir-eliksir ini mengandung zat yang kelarutannya dalam air jelek, banyaknya alkohol yang dibutuhkan lebih besar daripada eliksir yang dibuat dari komponen-komponen yang kelarutannya dalam air baik. Disamping alkohol dan air, pelarut-pelarut lain seperti gliserin dan propilen glikol, sering digunakan dalam eliksir sebagai pelarut pembantu.
Walau banyak eliksir yang dimaniskan dengan sukrosa atau sirup sukrosa, beberapa menggunakan sorbitol, gliserin dan/atau pemanis buatan seperti sakarin untuk tujuan ini. Eliksir yang mempunyai kadar alkohol yang tinggi biasanya menggunakan pemanis buatan seperti sakarin, yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil, daripada sukrosa yang hanya sedikit larut dalam alkohol dan membutuhkan jumlah yang lebih besar untuk kemanisan yang sama.
Semua eliksir mengandung bahan pemberi rasa untuk menambah kelezatan dan hampir semua eliksir mempunyai zat pewarna untuk meningkatkan penampilannya. Eliksir yang mengandung alkohol lebih dari 10-12%, biasanya bersifat sebagai pengawet sendiri dan tidak membutuhkan penambahan zat antimikroba untuk pengawetannya.
Walau monograf untuk eliksir obat menetapkan standar-standar, mereka umumnya tidak menetapkan formula resmi. Formulasi diserahkan pada masing-masing pabrik. Contoh formulasi beberapa eliksir obat adalah sebagai berikut:

Phenobarbital Elixir
Phenobarbital, USP 4,00 g
Orange oil, NF 0,25 ml
Propylene Glycol, NF 100,00 ml
Alcohol, USP 200,00 ml
Sorbitol Solution, USP 600,00 ml
Pewarna q.s.
Purified Water, USP, untuk membuat 1000,00 ml

Theophylline Elixir
Theophylline, USP 5,3 g
Citris Acid, USP 10,0 g
Liquid Glucose, NF 44,0 g
Syrup, NF 132,0 ml
Glycerin, USP 50,0 ml
Sorbitol Solution, USP 324,0 ml
Alcohol, USP 200,0 ml
Sodium Saccharin, USP 5,0 g
Lemon Oil, NF 0,5 g
FDC Yellow No. 5 0,1 g
Purified Water, USP, untuk membuat 1000,0 ml

Eliksir obat diformulasi sedemikian rupa sehingga pasien menerima obat dengan dosis lazim untuk dewasa dalam ukuran eliksir yang tepat. Untuk sebagian terbesar eliksir, satu atau dua sendok teh penuh (5 atau 10 ml) pemberian obat dengan dosis lazim dewasa. Satu keuntungan eliksir lebih dari obat yang dalam bentuk pemberian padat adalah kemudahan penyesuaian dan kemudahan pemberian dosis, terutama pada anak-anak. Orang tua dapat memberi setengah sendok teh penuh obat, sebagai contoh, untuk anak yang memperoleh kemudahan yang lebih besar daripada yang didapat dengan memecah tablet obat yang sama atau memisahkan dan dibagi dalam kapsul obat. Pada keadaan dimana eliksir obat dimaksudkan untuk anak-anak, wadah diperdagangkan sering mengandung alat pengukur yang telah dikalibrasi, seperti tetesan atau sendok, untuk memudahkan orang tua mengukur obat dengan tepat dengan jumlah yang dianjurkan sesuai umur anak, berat, atau kondisinya.
Karena eliksir mengandung alkohol dan biasanya juga mengandung beberapa minyak mudah menguap yang rusak oleh adanya udara dan sinar, maka paling baik disimpan dalam wadah-wadah yang tertutup rapat, tahan cahaya untuk menjaga terhadap temperatur yang berlebihan.
Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung gula lebih sedikit maka kurang efektif dibanding dengan sirup di dalam menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan. Eliksir mudah dibuat larutan, maka lebih disukai dibanding sirup.

Daftar Pustaka
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press. Indonesia

1 comments:

Unknown said...

assalamuaikum ka, boleh minta cara pembuatan untuk yang contoh formulasi theopyhllin gk?

Post a Comment

 
Powered by Blogger